TEKNOLOGI INFORMASI :
Prospek Menuju Era Globalisasi
[1]

 

Oleh :

 

Ir. Syopiansyah  Syampurnajaya, MSIS

syopian@centrin.net.id

 

 

 

 

 

Abstrak

 

Teknologi Informasi (TI) adalah faktor yang sangat mendukung dalam penerapan Sistem Informasi yang merupakan suatu solusi organisasi dan manajemen untuk memecahkan permasalahan manajemen yang timbul.

Menuju era globalisasi para pimpinan organisasi dalam pengambilan keputusan (decision making) tertentu untuk pengembangan solusi yang baru maupun perubahannya akan digantikan oleh peranan Sistem Informasi (SI) yang didukung oleh TI yang tepat guna. Salah satu modal yang harus ditingkatkan untuk menghadapi hal tersebut adalah efektifitas pemanfaatan TI.

Mengingat era globalisasi  sudah diambang pintu, pentingnya  pembahasan secara komprehensif  mengenai kecendrungan (trend) dan prospek TI. Trend TI mengarah pada pemanfaatan teknologi komputer dan teknologi terkait dalam mengintegrasikan suatu data, gambar, grafik dan suara sehingga menghasilkan suatu  informasi  secara komprehensif. Informasi yang dihasilkan akan ditransfer melalui suatu jaringan (networking) ke tempat lainnya dan  menghasilkan keluaran (ouput) yang sama.

 Prospek TI menuju era globalisasi memiliki peluang yang sangat besar karena informasi merupakan suatu komoditas terpenting. Adanya penggunaan PC (personal computer) dan komputer saku (Personal Pocket Computer) serta telepon genggam (handphone) dengan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) dan WAP (wireless application protocol) akan mempermudah pemakai dalam penggunan surat elektronik (E-mail), melakukan konfrensi jarak jauh (tele/ video confrence), transaksi perdagangan secara elektronik (E-Business), transaksi perbangkan (Internet Bangking) serta mempermudah dalam  perdagangan ekspor/ impor dengan penerapan EDI (Electronic Data Interchange).

Pimpinan  organisasi/ perusahaan akan memilih suatu aplikasi yang terintegrasi kesemua fungsi-fungsi yang ada pada organisasi, antara lain Software Package/ Enterprise Resources Planning - ERP  (perusahaan korporasi), Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi-SimPerTi (pendidikan) dan Sistem Informasi Manjemen Daerah - SIMDA (pemerintahan).

Dengan penerapan teknologi jaringan dengan cakupan dunia atau Wide Area Network (WAN) dan pemanfaatan media internet untuk  pelaksanaan belajar mengajar (Cyber Education/ Virtual University) tanpa adanya kendala waktu, tempat, geografis, dan fasilitas. Demikian halnya dengan adanya  pelaksaan otonomi daerah, promosi potensi daerah melalui media internet (Cyber City) dapat dengan mudah diterapkan secara efektif dan biaya yang efisien.

 

 

I. Pengertian Umum

 

            Terminologi antara Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI) dan Manajemen Informasi (MI) masih membingungkan di kalangan perusahaan atau organisasi dan banyak yang memberikan persepsi yang berbeda dalam mendefinisikan kegiatan - kegiatannya (Marchand,2000).

            SI  merupakan suatu aliran data, transaksi dan kegiatan dari suatu organisasi yang berfokus pada  kualitas, waktu pengembangan, flexibilitas, biaya dan perawatan piranti lunak (software). TI merupakan kebijakan, standar dan pengembangan infrastruktur seperti piranti keras (hardware) dan jaringan (networking). TI lebih berfokus pada kemampuan, respon, kemudahan dan rasio biaya/performansi. Sedangkan MI lebih berfokus pada penggunaan, kualitas dan integritas dari informasi. Oleh karena itu integrasi SI, TI and MI yang diperlukan oleh manajemen yang disebut dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM), dimana memiliki komponen - komponen sebagai berikut piranti keras, piranti lunak, data, jaringan, sumber daya manusia dan prosedur.

            Piranti keras adalah peralatan fisik yang dipergunakan untuk masukan, proses, dan aktifitas keluaran dalam suatu sistem informasi. Piranti lunak terdiri dari instruksi - instruksi program secara terinci yang mengontrol dan mengkoordinasikan komponen komputer piranti keras dalam sistem informasi. Sedangkan jaringan merupakan suatu penghubung beberapa variasi komponen - komponen hardware dan software untuk komunikasi suatu lokasi ke lokasi tertentu lainnya.

 

 

II. Kenapa Diperlukannya Teknologi Informasi ?

 

Saat ini kompetisi usaha semakin tinggi. Terutama pada era globalisasi dimana perusahaan besar dari luar negeri semakin bebas untuk beroperasi dan memasarkan produknya di Indonesia sehingga perusahaan lokal yang tidak mampu bersaing dengan sendirinya akan tersingkir. Oleh sebab itu, salah satu modal yang harus ditingkatkan untuk menghadapi hal tersebut adalah efektifitas pemanfaatan TI.  

Informasi  merupakan aktiva (asset) penting pada suatu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Era saat ini, banyak organisasi tidak menyadari  berapa banyak informasi telah didapat dan diproses serta didistribusikan baik secara manual maupun secara komputerisasi.

Menuju era globalisasi, para pimpinan organisasi dalam mengambil keputusan akan digantikan oleh peranan sistem informasi yang didukung oleh teknologi informasi yang tepat guna. Proses  manajemen sudah tidak harus bertatap muka dan tidak tergantung pada keinginan sekelompok tertentu, akan tetapi dapat dikoordinasikan secara perseorangan  melalui pemanfaatan  TI.

 

III. Peranan Teknologi Informasi

 

Ditinjau dari prospektif usaha dan manajemen, sistem informasi merupakan suatu solusi manajemen yang didukung oleh teknologi informasi untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam lingkungan organisasi. Oleh karena itu, seorang pimpinan  organisasi harus mengetahui keseluruhan dari organisasi, manajemen, dan dimensi teknologi informasi serta mempergunakan peranan mereka dalam menyediakan solusi permasalahan.

Berdasarkan gambar 1, Teknologi Informasi (TI) adalah suatu alat yang tersedia untuk para pimpinan dalam menjalankan usaha atau organisasi untuk menyediakan suatu Sistem Informasi (SI) yang dipakai sebagai penunjang pengambilan keputusan dalam solusi usaha. Dengan kata lain bahwa manajemen, Teknologi Informasi dan organisasi merupakan suatu rantaian komponen terpadu dalam menunjang Sistem Informasi yang dipakai dalam memberikan baik solusi manajemen yang baru ataupun perubahan yang sudah ada.


 


Gambar 1 : Peranan Teknologi Informasi Dalam Mendukung Sistem Informasi

 

Dalam merancang dan mempergunakan teknologi informasi, kita dituntut harus mengerti lingkungan usaha, struktur organisasi dan fungsi - fungsinya, politik organisasi, peranan manajamen dan pengambilan keputusan.

 

 

IV. Kecendrungan (Trend) Teknologi Informasi (TI)

 

Kecendrunngan (trend) TI mengarah pada pemanfaatan teknologi komputer dan teknologi terkait dalam mengintegrasikan suatu data, gambar, grafik dan suara sehingga menghasilkan suatu  informasi  secara komprehensif. Informasi yang dihasilkan akan ditransfer melalui suatu jaringan (networking) ke tempat lainnya dan  menghasilkan keluaran (ouput) yang sama.

Disamping itu pula, untuk perusahaan tergolong menengah ke atas, kecendrungan untuk membeli suatu paket aplikasi piranti lunak secara terpadu sehingga suatu perusahaan dapat menerapkannya secara terintegrasi kekeseluruhan fungsi - fungsi / departemen yang ada pada organisasi tersebut.

Degan semakin besar peranan teknologi jaringan dengan cakupan dunia atau Wide Area Network (WAN) atau sekarang populer dikenal dengan Internet, penyebaran informasi baik untuk program pendidikan (Cyber Education), maupun untuk transaksi perdagangan (Electronic Business) serta komunikasi jarak jauh (Telephony/ Video Confrence) dapat dengan mudah dilakukan secara efektif dan biaya yang efisien.

Sejalan dengan pemberlakuan otonomi daerah, hal tersebut juga akan dimanfaatkan oleh pemerintah daerah melalui informasi dalam pengembangan Cyber City untuk dapat lebih mempromosikan potensi daerah, seni budaya dan investasi apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh investor dari mancanegara.

 

 

VI. Prospek Teknologi Informasi (TI) Menuju Era Globalisasi

 

Dalam membahas prospek TI tidak dapat dipisahkan dengan SI, oleh karena itu pembahasan dikategorikan menjadi 3 komponen utama, yaitu: piranti keras (hardware), telekomunikasi (telecommunication) dan piranti lunak (software)

 

F5.1 Piranti Keras

 

Teknologi Mainframe merupakan suatu teknologi sentralisasi dimana tempat penyimpanan data dipusatkan disuatu tempat tertentu sehingga kontrol hanya terbatas pada suatu group ataupun divisi. Sedangkan teknologi Client Server menggunakan konsep desentralisasi sehingga penyimpanan data tersebar di berbagai tempat. Saat ini banyak perusahaan yang beralih dari teknologi Mainframe ke teknologi Client Server sehingga banyak pengguna memanfaatkan PC (Personal Computer) yang memiliki konfigurasi yang rendah sebagai sebagai Client dan mengambil serta mengolah data dari PC lainnya sebagai Server.

Sejalan dengan berkembangnya teknologi perbangkan melalui internet (Internet Bangking) dan perdagangan secara elektronik (Electronic Commerce), pasar piranti keras didominasi dengan pemakaian PC, akan tetapi Personal Pocket Computer yang dapat disimpan dalam saku akan menggantikan peranan Laptop sebagai pirati keras bagi pemakai yang banyak bepergian dibandingkan bekerja di suatu tempat. Disamping itu pula pemakai jasa telepon genggam (handphone) akan memanfaatkan teknologi WAP (Wireless Application Protocol) untuk dapat mengirim/ menerima e-mail, pencarian (browsing) informasi di internet, bahkan melakukan transaksi perdagangan melalui internet.

 

 

5.2 Telekomunikasi

             

Dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi dapat mengeliminasi hambatan letak ataupun geograpis dan waktu, sehingga perusahaan ataupun organisasi meningkatkan jasa dan produksinya, pengambilan keputusan, pengembangan segmentasi pasar yang lebih luas dan mudah dalam membina hubungan dengan kastemer.

Electronic mail (E-mail) adalah suatu pertukaran pesan atau surat dari suatu komputer dengan komputer lainnya.

Voice over Internet Protocol (VoIP). Dengan memanfaatkan teknologi VoIP memungkinkan seseorang melakukan percakapan telepon kemana saja di seluruh dunia melalui media internet, sehingga dapat mengurangi biaya operasional untuk pembicaraan interlokal maupun Saluran Langsung Internasional (SLI).

Teleconfrence menyediakan fasilitas pembicaraan dan pertemuan suatu grup melalui telepon, sehingga mereka dapat mengurangi pertemuan tatap muka secara langsung dan berdiskusi melalui media elektronik. Sedangkan videokonfrensi  adalah suatu konfrensi yang membutuhkan ruang konfrensi, mikropon, kamera dan beberapa peralatan komputer yang dapat menterjemahkan video image dan suara analog menjadi signal digital yang dikirimkan melalui suatu saluran komunikasi.

Wireless Application Protocol (WAP) merupakan  standard dunia untuk mendapatkan informasi melalui teknologi wireless untuk pemakai telepon genggam (handphone) dalam menggunakan e-mail, pencarian informasi dan transaksi perdagangan melalui media Internet.

Elektronic Data Interchange (EDI) adalah pertukaran dokumen standar transaksi bisnis antara komputer satu dengan lainnya secara langsung diantara beberapa organisasi. Dokumen - dokumen yang dihasilkan antara lain invoices bill of lading  atau purchase order.

 

 

 

F 5.3 Piranti lunak

 

Piranti Lunak dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu sistem operasi piranti lunak (operating system software), aplikasi piranti lunak (application software) dan  aplikasi untuk pemakai akhir (End User Software Package).

 

a. Sistem operasi piranti lunak

 

Sistem operasi ini sangat mutlak diperlukan dalam menjalankan aplikasi piranti lunak. Dulu kita mengenal sistem operasi DOS, saat ini ada banyak sistem operasi yang dapat kita pergunakan, antara lain Microsoft mengeluarkan Windows Millenium serta Windows NT. IBM jug mengandalkan sistem operasi yaitu OS/2. Kesemuanya tersebut dipergunakan untuk pemakai  yang berbasis PC. Kriteria sistem operasi untuk berbasis PC yang diperlukan untuk dimasa mendatang adalah biaya yang relative murah dalam penerapan serta dapat dimodifikasi oleh penggunanya. Salah satunya adalah sistem operasi LINUX yang sangat populer terutama di kalangan mahasiswa dan profesional TI. Sedangkan untuk yang bukan berbasis PC, sistem operasi berbasis UNIX akan tetap dipertahankan.

 

 

b. Aplikasi piranti lunak

 

Untuk pengembangan aplikasi piranti lunak, organisasi dihadapkan pada dua pilihan yaitu mengembangkan aplikasi sendiri (Application Development) atau/ dan membeli paket aplikasi (Application Package).

 

v     Application Development

 

Untuk pengembangan/ membuat  apllikasi sendiri, diperlukan seorang programmer yang memilki pengetahuan dan skill bahasa pemrograman tertentu. Prospek bahasa pemrograman akan mengarah kepada pemrograman berbasis obyek (object oriented programmning) yang dipadukan dengan berbasis Web (Web Based) sejalan dengan perkembangan internet yang semakin pesat. Sebagai contoh: Visual Studio, ASP (Application Service Provider), ColdFusion, JAVA,  PHP dan sebagainya.

 

 

v     Aplikasi Paket (Application Package)

 

Dalam menentukan ataupun pemilihan piranti lunak, hal - hal yang perlu perhatikan yaitu pantas ataupun layaknya piranti lunak tersebut diterapkan berdasarkan pengalaman, referensi, pertimbangan organisasi, pelayanan dan tingkat produktifitas.

 

Enterprise Resources Planning (ERP) Software. Untuk tingkat level korporat dari suatu perusahaan, kecendrungan suatu perusahaan menerapkan suatu paket aplikasi yang terintegrasikan dan memenuhi kriteria dari 4 komponen fungsi utama dari perusahaan yaitu : Sumber Daya Manusia, Akutansi/ Keuangan, Supply Change Management (SCM). Lima besar ERP software package, yaitu SAP, Oracle , PeopleSoft, JD Edward dan BAAN.

 

Software Package. Suatu piranti lunak yang terintegrasi fungsi - fungsi mencakup akutansi, manajemen material, sumber daya manusia, produksi, perawatan,  atau/ dan fasilitas lainnya yang ada pada perusahaan. Paket - paket populer tersebut yang akan dan sudah diterapkan di Indonesia antara lain : IFS,  BAPICS, PRISM, Mincom, Quantum dan sebagainya.

 

Pendidikan. Paket terintegrasi di bidang pendidikan yang sudah diterapkan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia yaitu SimPerTi (Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi). SimPerTi terdiri dari Sub Sistem Akademik, Perpustakaan, Perlengkapan, Keuangan, Perlengkapan, dan Kemahasiswaan.

 

Pemerintahan. SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah) merupakan paket terintegrasi untuk bidang pemerintahan daerah dimana bagian dari Sistem Informasi Dalam Negri (SIMDAGRI). SIMDA terdiri dari beberapa sub sistem  antara lain;

- SIMKAP (Sistem Informasi Perlengkapan)

- MAKUDA (Manajemen Keuangan Daerah)

- SIMDUK (Sistem Informasi Kependudukan)

- SIMAPBD (Sistem Informasi Anggaran Pendapatan Daerah)

- SIMATAP (Sistem Pelayanan Satu Atap)

 

Cyber Education. Dengan adanya kemudahan berkomunikasi dengan menggunakan teknologi multimedia, teleconfrence/ video confrence, memungkinkan adanya proses belajar mengajar jarak jauh melalui internet atau dikenal dengan istilah Cyber Education/ Virtual University. Sehingga mahasiswa dapat kuliah dimana saja diseluruh penjuru dunia dan kapan saja karena jarak geografis dan waktu bukan merupakan kendala utama.

 

Cyber City. Dalam pelaksanaan otonomi daerah dan menghadapi persaingan yang semakin ketat dimasa yang akan datang, promosi potensi daerah harus disebarluaskan keseluruh penjuru dunia. Untuk penyebaran informasi tersebut harus didukung oleh teknologi informasi yang handal, yakni sebuah teknologi berbasis Wide Area Network (WAN) atau Internet sehingga informasi mengenai potensi daerah dapat tersebar luas ke seluruh penjuru dunia secara efektif dan effisien. Salah satu solusi yang tepat dalam rangka itu adalah dengan diterapkan sistem informasi CyberCity berbasis teknologi multimedia dan internet.

Konsep CyberCity merupakan media informasi secara on-line berbasis internet mengenai daerah untuk masyarakat sekitarnya pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. Komunikasi tersebut melibatkan pemerintah, kalangan dunia usaha, pendidikan, lembaga sosial masyarakat serta masyakat umum.

 

c. Paket Aplikasi untuk Pemakai Akhir (End User Software Package )

 

Paket aplikasi ini sering dipakai oleh individu ataupun perusahaan/ organisasi dalam pengolahan data (spreadsheet), pembuatan surat (word processing), makalah presentasi, dan desain dan grafis. Sebagai contoh Microsoft Office (Microsoft), Lotus Smart Suite (Lotus), Corell Draw, Auto Cad dan lain sebagainya.

 

 

 

VIII. Kesimpulan

 

Menuju era globalisasi, para pimpinan organisasi dalam mengambil keputusan (decision making) akan digantikan oleh peranan Sistem Informasi (SI) yang didukung oleh efektifitas pemanfaatan Teknologi Informasi. Oleh karena itu kebutuhan manajemen harus diimbangi dengan komponen - komponen SI dan TI, yaitu piranti keras (hardware), piranti lunak (software), data, jaringan (networking), sumber daya manusia (human resources), dan prosedur (procedure).

Kecendurangan (trend)  TI menuju pada pemanfaatan komputer dan teknologi terkait professional dibidangnya untuk integrasi suatu data, gambar dan suara sehingga menghasilkan suatu  informasi  secara komprehensif. Implementasinya berupa penerapan aplikasi multimedia, aplikasi program berorientasi obyek (object oriented)  dan berbasis web (web based) melalui media internet, dan penerapan paket aplikasi terpadu/ terintegrasi (integration software package).

Prospek TI menuju era globalisasi memiiki peluang yang sangat besar karana  informasi merupakan suatu komoditas terpenting. Adanya penggunaan PC (personal computer), komputer saku (Personal Pocket Computer), telepon genggam (handphone) serta teknologi VoIP (Voice over IP) dan WAP (wireless application protocol) akan mempermudah pemakai dalam penggunan surat elektronik (e-mail), melakukan konfrensi jarak jauh (tele/ video confrence), transaksi perdagangan (e-business), transaksi perbangkan (Internet Bangking) serta mempermudah dalam  perdagangan ekspor/ impor dengan penerapan EDI (Electronic Data Interchange).

            Pimpinan  organisasi/ perusahaan akan memilih suatu aplikasi piranti lunak (application sofware) yang terintegrasi kesemua fungsi yang ada di organisasi, antara lain ERP / software package (perusahaan korporasi), SimPerTi (pendidikan), SIMDA (pemerintahan).

Dengan penerapan teknologi jaringan dengan cakupan dunia atau Wide Area Network (WAN) dan pemanfaatan media internet untuk  pelaksanaan belajar mengajar (Cyber Education/ Virtual University) tanpa adanya kendala waktu, tempat, geografis, dan fasilitas. Demikian halnya dengan adanya  pelaksaan otonomi daerah, promosi potensi daerah melalui media internet (Cyber City) dapat dengan mudah diterapkan  secara efektif dan biaya yang efisien

 

 

 

Sumber - Sumber dan Informasi Lebih Lanjut

 

·        Laudon, “Management Information Systems; Organization and Technology”, Mcmillan Publishing Co., 1993.

 

·        Marchand, A. Donald, "Competing with Information", Wiley, 2000

 

·        M. Roche, “Managing Information Technology in Multinational Corporations”, Mcmillan Publishing Co., 1992.

 

·        Schultheis, M. Sumner, “ Management Information Systems : Manager View”, Irwin, 1995.

 

·        Internet Resources:

http://www.erp-enterprise-resource-planning-erp-software.com/

http://www.erpassist.com/

http://www.sap.com/

http://www.oracle.com

http://www.intracomm.com/

http://www.microsoft.com

http://www.linux.org/

http://www.ibm.com

http://www.microsoft.com/mobile/pocketpc/default.asp

http://www.gsmworld.com/technology/wap.html

http://www.voipwatch.com/

http://www.edi-indonesia.co.id/

 

 

 


 

 



[1] Dipresentasikan pada ceramah umum ‘Kiat Lampung Utara di bidang Teknologi Informasi dalam Menghadapi Otonomi Daerah’, di Kotabumi Lampung Utara, Januari 2000